Kenali ZEISS MyoCare, Lensa Anak dengan Teknologi C.A.R.E. dan ClearFocus di Optik Tunggal

Jakarta, 15 Juli 2025 - Menjelang tahun ajaran baru, Optik Tunggal mengambil peran penting dalam memperkuat kesadaran publik tentang pentingnya pemeriksaan mata pada anak. Di tengah meningkatnya prevalensi myopia global, edukasi mengenai teknologi pengendalian minus menjadi semakin krusial, terutama bagi anak usia sekolah dasar hingga remaja.

Diperkirakan bahwa pada tahun 2050, sekitar 50% populasi dunia akan mengalami myopia, dengan angka tertinggi tercatat di kawasan perkotaan Asia Timur, dengan sekitar 90% anak muda di bawah usia 20 tahun telah mengalami kondisi ini. Merespons kondisi tersebut, ZEISS mengembangkan teknologi manajemen myopia melalui riset lintas dekade, bekerja sama dengan institusi akademik di Asia dan Eropa, termasuk studi longitudinal LIFE Child di Eropa sejak tahun 2014.

Sebagai salah satu inovasi berbasis riset tersebut, lensa ZEISS MyoCare hadir untuk membantu memperlambat perkembangan myopia pada anak dan mulai tersedia di seluruh jaringan Optik Tunggal, Optik Tunggal Next Generation dan ZEISS Vision Centre, sejak 1 Juni 2025. Penyediaan ini menjadi bagian dari upaya strategis Optik Tunggal untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap teknologi optik terbaru dengan pendekatan layanan menyeluruh.

Doli Rosmiaty, Direktur Operasional Optik Tunggal, mengatakan bahwa keberadaan ZEISS MyoCare di jaringan layanan Optik Tunggal merupakan bentuk nyata komitmen jangka panjang perusahaan dalam menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan bagi keluarga Indonesia. Sebagai mitra strategis ZEISS di Indonesia, Optik Tunggal menempatkan lensa MyoCare dalam satu rangkaian ekosistem layanan, mulai dari skrining dini, konsultasi dengan optometris, hingga edukasi gaya hidup visual sehat. Fokus utama layanan ini adalah anak-anak usia 6–12 tahun yang berada dalam masa pertumbuhan visual aktif.

“Kami memahami bahwa pengendalian myopia bukan sekadar pilihan lensa, tetapi menyangkut perjalanan perlindungan penglihatan jangka panjang anak. Karena itu, kami berupaya menghadirkan produk seperti ZEISS MyoCare bukan hanya sebagai inovasi optik, tetapi juga sebagai bagian dari tanggung jawab kami dalam memperluas akses teknologi pengendalian minus ke masyarakat luas,” ujar Doli.

Doli juga menambahkan bahwa investasi Optik Tunggal dalam layanan anak bukan hanya berupa produk, namun juga pengembangan SDM, pelatihan optometris anak, dan infrastruktur klinis yang mendukung layanan pediatrik. Selain itu, Optik Tunggal juga dikenal dengan beberapa layanan gratis ekslusif, seperti ; pemeriksaan mata, pencucian lensa, penyetelan frame, sampai penggantian nose pad (penyangga hidung) standar.

Lensa ZEISS MyoCare dirancang dengan dua pilar teknologi utama: C.A.R.E.® (Cylindrical Annular Refractive Elements) dan Desain ClearFocus. Teknologi C.A.R.E.® terdiri dari pola mikrostruktur berbentuk seperti cincin melingkar sampai ke bagian tepi lensa pada permukaan depan lensa yang dirancang untuk menempatkan jatuhnya cahaya di depan retina. Tujuannya adalah untuk mencegah jatuhnya cahaya di belakang retina (hyperopic defocus) yang menjadi pemicu dari pemanjangan bola mata. Sementara desain ClearFocus bekerja untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan penglihatan di segala arah pandang.

Wind Yulianto, Head of Training & Development Optik Tunggal, menekankan bahwa keberhasilan ZEISS MyoCare tidak hanya ditentukan oleh teknologi lensa, tetapi juga oleh keterlibatan aktif dari orang tua dan tenaga optik dalam proses pemantauan jangka panjang. Mekanisme kerja ZEISS MyoCare sendiri menggabungkan efek defocus relatif melalui desain fill factor 0,5 yang seimbang antara zona koreksi dan defocus, sehingga memberikan pengalaman visual yang optimal tanpa mengorbankan kenyamanan anak.

“Kami melihat bahwa efektivitas ZEISS MyoCare sangat dipengaruhi oleh konsistensi penggunaan dan evaluasi panjang bola mata secara berkala. Untuk itu, kami mendorong orang tua agar tidak hanya memilih lensa terbaik, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam proses edukasi dan evaluasi bersama optometris kami,” jelas Wind.

Dalam uji klinis yang dipresentasikan di ARVO 2024, lensa ZEISS MyoCare terbukti mampu menurunkan laju pertumbuhan panjang aksial bola mata sebesar rata-rata 70%. Sementara itu, 95% anak beradaptasi dalam waktu tiga hari, dan 92% menilai sangat baik saat melihat jarak jauh maupun dekat dengan menggunakan lensa ini. ZEISS MyoCare memiliki zona jernih tengah berukuran 7 mm dengan mean addition power +4,6 D, ideal untuk anak usia 6-12 tahun untuk memperlambat laju progresifitas myopia yang cepat. 

Edukasi menjadi bagian tidak terpisahkan dari strategi layanan ZEISS MyoCare di Optik Tunggal. Melalui komunikasi langsung dengan orang tua, tenaga optik di seluruh cabang memberikan penjelasan mengenai cara kerja lensa, jadwal pemantauan bola mata, serta pentingnya perilaku visual yang sehat. Dengan pendekatan yang menggabungkan produk berbasis sains dan layanan klinis yang terstruktur, Optik Tunggal menegaskan kembali perannya bukan hanya sebagai penyedia kacamata anak, tetapi juga sebagai mitra perjalanan kesehatan penglihatan keluarga Indonesia.

***

 

BAGIKAN